"pengeluaran untuk transportasi tidak lebih dari 10% per bulan" itu doktrin dalam dunia transportasi mengenai pengeluaran yang wajar untuk biaya transport. doktrin itu bisa kita pakai buat menghitung ato memprediksikan pendapatan (income) yang wajar, khan ? yaa gampang.. tinggal kita bulak-balik aja! hehe...
jika alat transportasi kita untuk bekerja, belanja, nganter anak2 sekolah adalah sebuah sepeda motor yang Anda beli dengan cara kredit dengan cicilan Rp 350.000,00/bulan. penggunaan bahan bakar rata-rata per bulan adalah Rp 100.000,00, biaya perawatan (service besar dan kecil) rata-rata per bulan = Rp 35.000,00. bila ditotalkan maka pengeluaran Anda untuk mengurusi sepeda motor Anda adalah : Rp.350.000,00 + Rp 100.000,00 + Rp. 35.000,00 =Rp 485.000,00/bulan dan income wajar Anda berdasar pengeluaran transportasi dengan demikian adalah Rp 4.850.000,00 / bulan... (catatan : angka ini belum memperhitungkan biaya parkir, pengurusan SIM, STNK, dll)..
nah! jika kendaraan yang Anda gunakan adalah mobil pribadi (katakanlah sebagai sample Anda memakai mobil sejuta ummat yaitu daihatsu xenia) dan Anda membelinya dengan kredit dan cicilan Rp. 3.500.000,00/bulan. penggunaan bahan bakar rata-rata per bulan Rp 500.000,00, biaya perawatan Rp 150.000,00, dan rata-rata pengeluaran untuk menggunakan kendaraan tersebut adalah Rp 3.500.000,00 + Rp. 500.000,00 + Rp 150.000,00 = Rp. 4.150.000,00/bulan. income wajar berdasar pengeluaran tersebut adalah Rp. 41.500.000,00 / bulan....
berdasar perhitungan tersebut, kita juga bisa mendapatkan gambaran bahwa kondisi sekarang banyak sekali masyarakat yang membeli barang-barang yang "belum waktunya" atau dengan kata lain "memaksakan keinginan" begitu kale yach ? jadi wajar sekarang banyak orang-orang yang keliatan "wah" tapi baru mobilnya kegores dikit ajah udah uring-uringan ! hehehhe.. kaleee ntu juga :) :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar