anggap panah warna kuning adalah mobil yang bergerak diapit oleh sepeda motor di sebelah kiri kanannya, pengemudi mobil harus sangat berhati-hati karena sewaktu-waktu sepeda motor dapat memutar dengan gerakan U mengagetkan sang pengemudi mobil..
pada gambar kedua, pengemudi mobil juga harus sangat berhati-hati karena sewaktu-waktu bisa saja ada sepeda motor yang "menutup" ruang geraknya dari samping kanan.. kondisi yang sangat mengagetkan apabila sepeda motor datang dari akses sebelah kanan karena pergerakan sepeda motor sama sekali tidak kelihatan..
variasi lain adalah pergerakan angkutan kota (warna hijau) yang sewaktu-waktu bisa mendahului kendaraan pribadi kemudian berhenti tepat di jalur lintasan kendaraan pribadi. hal ini bukan hanya menghambat pergerakan lalulintas di belakangnya akan tetapi sangat berpotensi untuk menimbulkan kecelakaan lalulintas.
variasi selanjutnya adalah ruang kosong antara kendaraan pribadi yang terhambat karena berhentinya angkutan kota kemudian dimanfaatkan oleh pengendara sepeda motor untuk mendahului. karena jumlah sepeda motor yang mendahului berasal dari dua arah maka sering terjadi penguncian pada pertemuan dua arus lalulintas ini...
gambaran diatas hanya sebagian kecil dari gerakan lalulintas yang "asyik-asyik" (=dibaca aneh tapi dah biasa) yang mungkin hanya ditemukan di negara kita yang konon kabarnya kesadaran masyarakatnya sangat rendah...banyak hal-hal "nyeleneh" lain seperti penggunaan trotoar untuk parkir, tidak menggunakan lampu di malam hari, overloading, bercanda sambil mengemudi di tengah jalan, rambu lalulintas dianggap hiasan.. dan lain-lain... dan hebatnya bukan hanya pengendara sepeda motor yang sok-sok an kayak pembalap (pengendara berbadan gelap) , pengemudi kendaraan umum dan kendaraan pribadi juga gada bedanya (lihat kelakuan ugal-ugalan kendaraan pribadi yang nyalib dari kiri di jalan tol), pejalan kaki juga tidak mau menyeberang di trotoar ato jembatan penyeberangan.. dia lebih suka ngangkat pentungan kalo ga dikasih jalan oleh pengemudi.. bahkan mungkin banyak juga petugas yang "memberi contoh" yang kurang pantas... (semuanya oknum ya?).. dan hebatnya lagi penulis juga ternyata lebih parah, bisanya nyalah-nyalahin doang ga mau introspeksi diri.. huhuhu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar