Pekerjaan yang selalu menumpuk membuat karyawan terjebak rutinitas lembur hampir setiap hari. Artinya, tiada lagi kesempatan untuk bisa pulang kantor tepat waktu .
Padahal harus diingat, hidup Anda pun butuh keseimbangan. Dunia Anda bukan melulu mengurusi pekerjaan kantor, melainkan keluarga pun perlu diperhatikan. Coba bayangkan, alangkah nikmatnya jika bisa pulang kantor tepat waktu dan sempat berbuka puasa di rumah .
Pulang tepat waktu bukan suatu hal yang mustahil dilakukan. Berikut beberapa trik jitu yang patut dicoba agar waktu Anda di kantor bisa dipangkas.
Datang lebih pagi
Membiasakan diri datang lebih pagi ke kantor memang membutuhkan usaha lebih besar. Namun setiap kali malas menyerang, ingatlah kembali niat untuk bisa pulang tepat waktu . Dengan datang lebih awal, pekerjaan yang menumpuk bisa diselesaikan lebih cepat dan lembur pun terhindarkan.
Buat prioritas
Jika dituruti, pekerjaan di kantor seakan tak pernah ada habisnya. Jika habis pun, tak menutup kemungkinan pekerjaan lain akan datang lagi. Jadi sangat penting untuk membuat catatan kecil berisi rencana kerja harian. Lalu, susun jadwal pekerjaan berdasarkan prioritas, mana yang harus diutamakan dan mana yang bisa dikerjakan kemudian.
Efek multitasking
Mengerjakan beberapa pekerjaan sambil menerima telepon, mengobrol di media chatting atau memeriksa e-mail bisa membuat kepala terasa akan meledak. Pekerjaan Anda pun jauh dari kata selesai. Padahal, keberadaan Anda di kantor sudah lebih dari setengah hari. Pada akhirnya, niat multitasking justru menjadi bumerang. Lebih baik Anda mencoba fokus bekerja dan hindari gangguan.
Waktu istirahat
Di antara waktu bekerja yang panjang, usahakan membuat jeda agar mata bisa beristirahat dari silaunya layar komputer. Jadi, istirahat boleh rutin dilakukan setiap beberapa jam bekerja tetapi batasi agar Anda tak lupa waktu. Misalnya, hanya selama 15 menit. Setelah itu Anda harus kembali ke meja kerja. Gunakan waktu istirahat untuk melakukan senam ringan, beribadah, update media sosial, atau ngobrol dengan rekan kerja. Dengan beristirahat, badan dan pikiran pun akan kembali segar.
Saatnya berhenti
Ada saatnya Anda, terutama para penggila kerja, harus tegas pada diri sendiri untuk segera berhenti bekerja dan berkemas pulang tanpa membawa setumpuk berkas dari kantor. Bekerja memang penting, tetapi bisa pulang tepat waktu dan berbuka puasa di rumah bersama pasangan dan Si Kecil adalah kepuasan yang tiada duanya.
Berani menolak
Anda sudah mengatur rencana harian, tiba-tiba atasan minta tolong dibantu menyelesaikan pekerjaannya. Jadwal pulang tepat waktu pun jadi berantakan. Jangan cepat-cepat menjawab “iya”. Cobalah berani bernegosiasi dengan kata-kata yang sopan. Misalnya dengan menjanjikan pekerjaan tersebut bisa Anda selesaikan esok hari.
Jangan menunda
Kebiasaan buruk yang sering dilakukan karyawan dan mengacaukan seluruh jadwal kerja, sebenarnya adalah menunda pekerjaan. Rasa malas, belum mood , bergosip, atau browsing hal-hal tak penting bisa menjadi pemicu terbengkalainya pekerjaan. Jika tertunda satu atau dua hari, mungkin masih terkejar di hari berikutnya. Tetapi bagaimana jika menunda pekerjaan sudah menjadi kebiasaan? Wah, ingatlah waktu terus berjalan! Jika target sudah ada di tangan, selesaikan sesuai rencana.
(Tabloid Nova/Ratih Sukma Pertiwi)
Editor: Wardah Fajri
Sumber: Tabloid Nova
Padahal harus diingat, hidup Anda pun butuh keseimbangan. Dunia Anda bukan melulu mengurusi pekerjaan kantor, melainkan keluarga pun perlu diperhatikan. Coba bayangkan, alangkah nikmatnya jika bisa pulang kantor tepat waktu dan sempat berbuka puasa di rumah .
Pulang tepat waktu bukan suatu hal yang mustahil dilakukan. Berikut beberapa trik jitu yang patut dicoba agar waktu Anda di kantor bisa dipangkas.
Datang lebih pagi
Membiasakan diri datang lebih pagi ke kantor memang membutuhkan usaha lebih besar. Namun setiap kali malas menyerang, ingatlah kembali niat untuk bisa pulang tepat waktu . Dengan datang lebih awal, pekerjaan yang menumpuk bisa diselesaikan lebih cepat dan lembur pun terhindarkan.
Buat prioritas
Jika dituruti, pekerjaan di kantor seakan tak pernah ada habisnya. Jika habis pun, tak menutup kemungkinan pekerjaan lain akan datang lagi. Jadi sangat penting untuk membuat catatan kecil berisi rencana kerja harian. Lalu, susun jadwal pekerjaan berdasarkan prioritas, mana yang harus diutamakan dan mana yang bisa dikerjakan kemudian.
Efek multitasking
Mengerjakan beberapa pekerjaan sambil menerima telepon, mengobrol di media chatting atau memeriksa e-mail bisa membuat kepala terasa akan meledak. Pekerjaan Anda pun jauh dari kata selesai. Padahal, keberadaan Anda di kantor sudah lebih dari setengah hari. Pada akhirnya, niat multitasking justru menjadi bumerang. Lebih baik Anda mencoba fokus bekerja dan hindari gangguan.
Waktu istirahat
Di antara waktu bekerja yang panjang, usahakan membuat jeda agar mata bisa beristirahat dari silaunya layar komputer. Jadi, istirahat boleh rutin dilakukan setiap beberapa jam bekerja tetapi batasi agar Anda tak lupa waktu. Misalnya, hanya selama 15 menit. Setelah itu Anda harus kembali ke meja kerja. Gunakan waktu istirahat untuk melakukan senam ringan, beribadah, update media sosial, atau ngobrol dengan rekan kerja. Dengan beristirahat, badan dan pikiran pun akan kembali segar.
Saatnya berhenti
Ada saatnya Anda, terutama para penggila kerja, harus tegas pada diri sendiri untuk segera berhenti bekerja dan berkemas pulang tanpa membawa setumpuk berkas dari kantor. Bekerja memang penting, tetapi bisa pulang tepat waktu dan berbuka puasa di rumah bersama pasangan dan Si Kecil adalah kepuasan yang tiada duanya.
Berani menolak
Anda sudah mengatur rencana harian, tiba-tiba atasan minta tolong dibantu menyelesaikan pekerjaannya. Jadwal pulang tepat waktu pun jadi berantakan. Jangan cepat-cepat menjawab “iya”. Cobalah berani bernegosiasi dengan kata-kata yang sopan. Misalnya dengan menjanjikan pekerjaan tersebut bisa Anda selesaikan esok hari.
Jangan menunda
Kebiasaan buruk yang sering dilakukan karyawan dan mengacaukan seluruh jadwal kerja, sebenarnya adalah menunda pekerjaan. Rasa malas, belum mood , bergosip, atau browsing hal-hal tak penting bisa menjadi pemicu terbengkalainya pekerjaan. Jika tertunda satu atau dua hari, mungkin masih terkejar di hari berikutnya. Tetapi bagaimana jika menunda pekerjaan sudah menjadi kebiasaan? Wah, ingatlah waktu terus berjalan! Jika target sudah ada di tangan, selesaikan sesuai rencana.
(Tabloid Nova/Ratih Sukma Pertiwi)
Editor: Wardah Fajri
Sumber: Tabloid Nova
Tidak ada komentar:
Posting Komentar