tingginya minat manusia untuk menjadi pedagang ini membuat tingkat persaingan antar pedagang semakin tinggi, bukan hanya antar pedagang kecil, pedagang kali lima, bahkan perusahaan-perusahaan besar pun menghadapi dan merasakan semakin ketatnya persaingan dalam dunia perdagangan ini. banyak perusahaan besar mengupayakan berbagai macam strategi pemasaran untuk tetap bertahan dalam dunia perdagangannya, dari upaya meningkatkan suntikan dana dari pinjaman, semakin menggencarkan iklan, sampai turun menyaingi pedagang kelontongan (lihat berjamurnya toko swalayan di jalan-jalan kita). tidak jarang perusahaan yang besar kemudian gulung tikar karena tidak mampu bersaing. dan kita semua bisa bayangkan jika perusahaan besar saja bisa gulung tikar, bagaimana dengan perusahaan kecil ? mereka bukan hanya gulung tikar, tapi mungkin tergulung ga tau kemana....
jika memang demikian ketatnya persaingan usaha ini, apa kemudian kita menyerah kalah saja ? tentu tidaak.. tetap ada peluang sekalipun untuk pedagang kecil-kecilan. ada satu hal yang ingin saya share dengan pembaca, yaitu ketika kita memutuskan untuk berdagang, maka ketahuilah bahwa yang sedang kita jual bukan hanya produk tetapi juga kita sedang menawarkan diri kita sendiri kepada calon pembeli. "image" seorang pedagang dimata calon pembeli demikian penting bagi calon pembeli untuk memutuskan kepada siapa mereka membeli barang. seorang pedagang yang jujur, bertanggung jawab, dan memperhatikan kepentingan para pembelinya akan lebih memungkinkan untuk lebih maju. sementara pedagang yang mementingkan keuntungan pribadi akan dengan mudah dilupakan dan ditinggalkan konsumennya. untuk skala yang lebih besar, katakanlah perusahaan besar, image diri perusahaan diwakili oleh merek dagang yang dikenakannya. semakin besar tanggung jawab sosial yang diperhatikan oleh perusahaan maka semakin besar pula tingkat kepercayaan masyarakat pada merek dagangnya. perusahaan bonafid menyadari hal ini, lihat contoh kasus Honda yang menarik puluh ribuan produknya karena kesalahan sistem kemudi dengan mengganti kerugian para penggunanya. pada saat melakukan itu Honda tengah menunjukkan kepada dunia bahwa perusahaannya tidak mengedepankan keuntungan perusahaan semata, mereka memperhatikan keselamatan penggunanya....Honda tengah tidak hanya menjual produk, Honda tengah menjual "kebonafidan" perusahaannya.....Honda tahu bahwa perusahaan manapun yang tidak berorientasi pada pembeli akan terlupakan...
"sembilan dari sepuluh pintu rejeki ada di dunia perniagaan". perniagaan bisa dipandang dalam arti sempit yaitu kegiatan berdagang (menjual dan membeli), bisa juga dipandang dalam arti luas yaitu pertukaran. dalam arti luas, pada dasarkan kita semua adalah pelaku perniagaan. kita menukarkan skill dan tenaga kita dengan upah/bayaran/gaji, kita membarter pengetahuan kita dengan sejumlah uang, kita membayar kejujuran orang lain dengan kepercayaan kita.... dalam case apapun jika kita menginginkan perniagaan kita terus berkembang, maka produk utama yang harus terus ditingkatkan adalah diri kita sendiri.. karena mereka -calon relasi-mu bukan hanya melihat produk yang engkau tawarkan tapi siapa dirimu sehingga mereka sudi berniaga denganmu....begituuu.. kaleee ntu jugaaa.. hehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar