Semua orang mesti pernah menghadapi sesuatu yang memerlukan
negosiasi, baik ketika menjual mobil, bermasalah dengan tetangga, melamar
kerja, menetapkan tujuan organisasi dan lain-lain…
Berbagai arahan sering dikemukakan orang ketika kita menegokan
sesuatu, misalnya dengan tutur kata yang “tegas” (pelan tapi meyakinkan),
pakaian yang sesuai dengan apa yang disampaikan, atau bahasa tubuh yang juga mendukung. Tutur kata
yang “tegas” ini penting karena rasanya ga ada yang mau bekerja sama dengan
orang yang plitat-plintut, sekarang ngomong A, beberapa detik kemudian
membantah ucapannya sendiri, ngalor-ngidul ga jelas tujuannya apa. Orang juga
lebih senang bekerja sama dengan seseorang yang pakaiannya sesuai dengan
ucapannya, katakanlah kita ngaku-ngaku jurangan toge yang kaya raya, gimana
mungkin orang percaya kalo pakaian yang kita kenakan ga lebih keren dari tukang
tauco. Orang lebih senang bekerja sama dengan petani yang berpakaian seperti
layaknya petani daripada ngaku petani tapi pake dasi, jas dan sepatu mengkilap.
“Petani dengkulmu” mungkin gitu kata mereka ketika liat isi dompet kita kartu
kredit semua padahal kita udah ngedabrus bahwa kita beneran petani. Orang juga
lebih suka bekerja sama dengan seseorang yang berbahasa tubuh yang baik. Gimana
mungkin wanita percaya bahka kita ini adalah bisnisman professional jika
sepanjang pembicaraan, mata kita terus melotot ke area yang ditutupinya..
hadeuhh…. “Ini bisnisman apa peternak ABG?” mungkin itu yang ada dalam hatinya…
Oke dech.. arahan-arahan seperti itu udah sering banget
di-sharingkan orang, saya hanya ingin menambahkan sedikit saja mengenai apa
yang perlu kita persiapkan untuk melakukan negosisasi.
Pertama tunjukkan
kredibilitas dan niat baik
Dedikasi, tanggung jawab, niat baik dapat terlihat dari
sorot mata anda karena mata menampakan antusias dan interest seseorang. Niatkan
dalam hati bahwa Anda adalah orang yang bisa dipercaya, untuk mencapai ini,
kita harus jujur pada diri sendiri. Kita memang tidak takut rugi, tidak takut
memikul tanggung jawab , dan itu terpancar dari sorot mata kita atau minimal
dari bahasa tubuh kita…
Kedua, selalu
tingkatkan kualitas diri
Perhatikan bahwa ucapan yang sama akan member makna yang
berbeda ketika orang yang mengucapkannya berbeda. Mungkin benar kata Confucius “bukan kebenaran yang membuat seseorang
menjadi besar tapi seseorang lah yang bisa membuat sebuah kebenaran menjadi
bermakna”. Upaya meningkatkan kualitas dapat dilakukan dengan cara selalu
belajar. Belajar tidak harus di bangku kuliah, bisa dari pergaulan, pengalaman
diri sendiri dan orang lain, bertanya kepada orang bijak dan lain sebagainya. Lagipula
pelajaran di sekolah tidak lebih dari pelajaran akademis, pelajaran kejujuran,
ketetapan hati, kesungguhan hanya bisa kita dapatkan dari pembelajaran yang
berkelanjutan.. selain dari itu pelajaran mengenai karakter orang baik individu
ataupun kelompok tidak mendalam dibahas di bangku sekolah, kita perlu
mempelajarinya dari pengalaman hidup..
Untuk negosiasi yang berdampak pada hubungan jangka panjang
misalnya kerjasama multiyears, ketahui bahwa secara umum manusia serakah dan
suka ingkar janji. Mereka akan
memaksimalkan keuntungan untuk dirinya jika ada peluang yang memungkinkan. Hal ini
perlu diikat dengan perjanjian yang tertulis dan jelas.
Ketiga, pastikan
bahwa negosiasi member keuntungan semua pihak.
Hasil negosiasi yang menguntungkan sepihak dapat disebabkan
karena kesalahan negosiatornya. Katakanlah kita kita mewakilkan negosiasi
urusan sengketa tanah dan setelah negosiasi, bukannya minimal tanah tersebut
dibagi dua tapi jadi kita yang harus menyerahkan semua tanahnya. Itu berarti
bahwa negosiator tidak mampu menunjukkan kepada “lawan” (bukan musuh) bahwa
jika mereka melakukannya maka mereka akan menyesal seumur hidup. Contoh lain dalam jual beli mobil, ketika
seseorang membeli mobilnya karena bujuk rayu (bukan fakta bahwa mobil yang
dibeli itu bagus kualitasnya) maka bisa dipastikan bahwa kita hanya membeli
darinya satu kali saja, karena kecewa tau-tau mobil yang dibeli jadi mogokan
begituh. Negosiator yang baik akan memastikan bahwa jika kita membeli mobil
kepada orang lain, maka kita akan mendapatkan kualitas yang lebih buruk,
negosiator yang baik akan berfikir menyeluruh dan win-win solution..
Gitu dech, tulisan asal-asalan mengenai negosiasi ini..
gimana pendapat Anda ? J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar