selamat datang di blog yang dikhususkan buat teman2 yang interest di bidang transportasi.....

(selaen transport juga gpp c.. sing penting happy! heheh)

Rabu, 02 November 2011

negosiasi


Semua orang mesti pernah menghadapi sesuatu yang memerlukan negosiasi, baik ketika menjual mobil, bermasalah dengan tetangga, melamar kerja, menetapkan tujuan organisasi dan lain-lain…
Berbagai arahan sering dikemukakan orang ketika kita menegokan sesuatu, misalnya dengan tutur kata yang “tegas” (pelan tapi meyakinkan), pakaian yang sesuai dengan apa yang disampaikan,  atau bahasa tubuh yang juga mendukung. Tutur kata yang “tegas” ini penting karena rasanya ga ada yang mau bekerja sama dengan orang yang plitat-plintut, sekarang ngomong A, beberapa detik kemudian membantah ucapannya sendiri, ngalor-ngidul ga jelas tujuannya apa. Orang juga lebih senang bekerja sama dengan seseorang yang pakaiannya sesuai dengan ucapannya, katakanlah kita ngaku-ngaku jurangan toge yang kaya raya, gimana mungkin orang percaya kalo pakaian yang kita kenakan ga lebih keren dari tukang tauco. Orang lebih senang bekerja sama dengan petani yang berpakaian seperti layaknya petani daripada ngaku petani tapi pake dasi, jas dan sepatu mengkilap. “Petani dengkulmu” mungkin gitu kata mereka ketika liat isi dompet kita kartu kredit semua padahal kita udah ngedabrus bahwa kita beneran petani. Orang juga lebih suka bekerja sama dengan seseorang yang berbahasa tubuh yang baik. Gimana mungkin wanita percaya bahka kita ini adalah bisnisman professional jika sepanjang pembicaraan, mata kita terus melotot ke area yang ditutupinya.. hadeuhh…. “Ini bisnisman apa peternak ABG?” mungkin itu yang ada dalam hatinya…
Oke dech.. arahan-arahan seperti itu udah sering banget di-sharingkan orang, saya hanya ingin menambahkan sedikit saja mengenai apa yang perlu kita persiapkan untuk melakukan negosisasi.


Pertama tunjukkan kredibilitas dan niat baik
Dedikasi, tanggung jawab, niat baik dapat terlihat dari sorot mata anda karena mata menampakan antusias dan interest seseorang. Niatkan dalam hati bahwa Anda adalah orang yang bisa dipercaya, untuk mencapai ini, kita harus jujur pada diri sendiri. Kita memang tidak takut rugi, tidak takut memikul tanggung jawab , dan itu terpancar dari sorot mata kita atau minimal dari bahasa tubuh kita…

Kedua, selalu tingkatkan kualitas diri
Perhatikan bahwa ucapan yang sama akan member makna yang berbeda ketika orang yang mengucapkannya berbeda. Mungkin benar kata Confucius “bukan kebenaran yang membuat seseorang menjadi besar tapi seseorang lah yang bisa membuat sebuah kebenaran menjadi bermakna”. Upaya meningkatkan kualitas dapat dilakukan dengan cara selalu belajar. Belajar tidak harus di bangku kuliah, bisa dari pergaulan, pengalaman diri sendiri dan orang lain, bertanya kepada orang bijak dan lain sebagainya. Lagipula pelajaran di sekolah tidak lebih dari pelajaran akademis, pelajaran kejujuran, ketetapan hati, kesungguhan hanya bisa kita dapatkan dari pembelajaran yang berkelanjutan.. selain dari itu pelajaran mengenai karakter orang baik individu ataupun kelompok tidak mendalam dibahas di bangku sekolah, kita perlu mempelajarinya dari pengalaman hidup..
Untuk negosiasi yang berdampak pada hubungan jangka panjang misalnya kerjasama multiyears, ketahui bahwa secara umum manusia serakah dan suka ingkar janji.  Mereka akan memaksimalkan keuntungan untuk dirinya jika ada peluang yang memungkinkan. Hal ini perlu diikat dengan perjanjian yang tertulis dan jelas.

Ketiga, pastikan bahwa negosiasi member keuntungan semua pihak.
Hasil negosiasi yang menguntungkan sepihak dapat disebabkan karena kesalahan negosiatornya. Katakanlah kita kita mewakilkan negosiasi urusan sengketa tanah dan setelah negosiasi, bukannya minimal tanah tersebut dibagi dua tapi jadi kita yang harus menyerahkan semua tanahnya. Itu berarti bahwa negosiator tidak mampu menunjukkan kepada “lawan” (bukan musuh) bahwa jika mereka melakukannya maka mereka akan menyesal seumur hidup.  Contoh lain dalam jual beli mobil, ketika seseorang membeli mobilnya karena bujuk rayu (bukan fakta bahwa mobil yang dibeli itu bagus kualitasnya) maka bisa dipastikan bahwa kita hanya membeli darinya satu kali saja, karena kecewa tau-tau mobil yang dibeli jadi mogokan begituh. Negosiator yang baik akan memastikan bahwa jika kita membeli mobil kepada orang lain, maka kita akan mendapatkan kualitas yang lebih buruk, negosiator yang baik akan berfikir menyeluruh dan win-win solution..
Gitu dech, tulisan asal-asalan mengenai negosiasi ini.. gimana pendapat Anda ? J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar