Mereka yang sedang senang hati tentu saja mengatakan bahwa
Tuhan sangat adil, sebaliknya mereka yang sedang bersusah hati, gundah gulana,
galau dan sebagainya rawan untuk mempertanyakan apa benar Tuhan itu adil...
Semua ajaran agama menyatakan bahwa Tuhan Maha Adil, kalo ga
adil tentu aja Dia bukan Tuhan. Islam menggambarkan bahwa Tuhan Maha Adil
kepada manusia dengan mencontohkan bahwa manusia akan mendapatkan
balasan/ganjaran akan segala perbuatannya, bahkan sebesar debu sekalipun
kebaikan atau kejahatan manusia akan dibalas. Namun ada perbedaan antara
balasan perbuatan baik dan jahat yaitu jika manusia berbuat jahat maka manusia
tersebut hanya akan mendapat balasan yang sama dengan kejahatannya, sedangkan
jika manusia berbuat baik, maka ia akan mendapatkan ganjaran berpuluh kali
lipat. Dalam hal niatan untuk melakukan perbuatan baik atau jahat pun ada
perbedaan yaitu manusia tidak mendapatkan dosa sebelum niat jahatnya
dilaksanakan sebaliknya untuk perbuatan baik, baru niat saja sudah dicatat
sebagai pahala, dan bila manusia mengurungkan niatnya untuk berbuat jahat, ia
pun mendapatkan pahala.
Ajaran agama lain juga menggambarkan bahwa Tuhan demikian
adil sehingga tanpa keraguan untuk menyarankan manusia untuk mengedepankan
kasih, analoginya jika ditampar pipi kirimu maka berikan pipi kananmu, tentu
saja tidak untuk diartikan lemah tanpa daya namun lebih pada keyakinan pada
jika ada manusia yang melakukan tindakan jahat kepada sesamanya maka bukan
manusia yang dijahati yang akan membalasnya, Tuhan lah yang akan melindunginya
dan menjamin keselamatannya.
Faktanya bukan hanya mereka yang mengaku beragama yang
mengakui bahwa Tuhan itu adil, mereka yang atheis sekalipun mempercayai adanya
hukum alam bahwa perbuatan baik akan mendapat balasan yang baik, sebaliknya
perbuatan jahat juga akan mendapatkan balasan yang kurang-lebih sama.
Jauh sebelum lahir agama-agama yang ada seperti sekarang,
konsep dasar untuk meyakini bahwa kebaikan antar manusia itu wajib sudah ada,
ajaran itu mengarahkan semua manusia untuk berdiri sama tinggi, duduk sama
rendah, mendapatkan hak-hak yang “sama”dan mengedepankan perbuatan baik serta
meyakini bahwa Tuhan Maha Adil. Disebutkan pula bahwa perbuatan baik tidak untuk
digembar-gemborkan, tidak untuk membuat seseorang merasa lebih suci dari
sesamanya. Dikatakan bahwa jika ada orang suci yang merasa dirinya lebih
dicintai Tuhan maka diharamkan baginya untuk masuk surga...
Saya sendiri adalah orang yang beragama dan sekalipun saya
sering melakukan perbuatan dosa dan jarang sekali melakukan kebaikan, di lubuk
hati saya yang paling dalam, saya sangat meyakini bahwa Tuhan Maha Adil, Maha
Pengampun, Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada seluruh makhluk yang telah
diciptakanNya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bukti nyata bahwa
Tuhan Maha Adil dan Penyayang adalah sampai detik ini kita masih bisa bernafas,
bisa berfikir, bisa tertawa setelah sekian banyak kesalahan yang kita
lakukan... coba kalau saja Tuhan tidak adil dan tidak pengampun, tentu sudah
tidak ada manusia lagi yang diberi kesempatan untuk hidup dan memperbaiki diri karena hampir semua
manusia itu arogan, keras kepala dan salah melulu... kayaknya masih mending
kura-kura sekalipun punggungnya keras tapi mereka sabar dan kalem... getoh..
hehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar