Ada yang menyampaikan bahwa pada dasarnya semua manusia itu
baik. Katanya semua kita terlahir polos,
kemudian perlakuan orang tua dan lingkungan lah yang membentuk seseorang
menjadi baik ato jahat. Pada umumnya jika masa kecil dan perlakuan lingkungan
kepadanya baik maka mereka jadi baik, sebaliknya jika perlakukan yang diterima
jahat maka menjadi jahatlah mereka. Tentu saja ada pengecualian dalam
segala sesuatu, ada orang yang diperlakukan sangat baik,dilayani, dimanjakan,
namun tetap jadi jahat. Sebaliknya ada pula yang diperlakukan kejam oleh
lingkungan namun malah jadi manusia yang sangat baik dan peduli pada
lingkungannya. Katanya sich, semua berasal dari hati, pada setiap hati manusia, bersemayam dua ekor gogog yang selalu
bertarung, gogog baik dan gogog jahat, kehidupan dan perkembangan kedua gogog
ini sangat tergantung dengan makanan yang diberikan kepadanya, jika gogog
baik yang diberi makanan maka ia yang jadi gemuk, tumbuh dan berkembang,
sebaliknya jika gogog jahat yang diberi makanan maka gogog jahatlah yang hidup
dan mempengaruhi cara pandang pemilik hatinya...
Entah mana cerita yang benar, apakah emang ada gogog di hati
manusia, ato apakah perlakuan lingkungan yang mempengaruhi perilaku kita. Setelah
nonton film jurassic park, saya punya perspektif baru tentang baik ato engga
nya manusia. Digambarkan ada sekelompok pemuda/i, sebagian dari mereka ada yang
bercita-cita jadi astronom dan sebagian lagi ingin jadi astronot. Astronom bisa mempelajari bintang-bintang
dan mereka tetap berada pada tempat yang aman (save), sementara astronot
mempelajari bintang-bintang dan lain sebagainya dengan pergi ke sana, mereka
mempertaruhkan seluruh hidupnya dan segala resikonya untuk rasa
keingintahuannya ini. Astronom dan astronot sama-sama mengetahui benda langit
tapi ada perbedaan mendasar antara keduanya : astronom tidak pernah menyentuh dan
merasakan sesuatu yang dipelajarinya. Pesannya sederhana, mungkin ada diantara
kita para manusia yang memang jahat tapi kebanyakan diantara kita tidaklah
jahat, kita hanya haus pengetahuan, pengalaman, dan terkadang kita mengambil
jalan yang salah...
Film transformer menggambarkan cara pandang yang hampir
sama. Sebelum terjadi pertarungan antar transformer , transformer jahat
bertanya kepada transformer baik “kenapa kalian melawan saudaramu sendiri (sesama
transformer) untuk membela manusia yang jelas-jelas jahat ?”. kalo kita amati
pertanyaan ini hampir sama dengan pertanyaan setan kepada Tuhan ketika mereka
diperintahkan untuk tunduk kepada manusia “kenapa kami harus tunduk kepada
manusia yang jelas-jelas suka berkelahi dan membuat kerusakan? Dan bukankah
manusia lebih hina dari setan? Setan terbuat dari api sedangkan manusia dari
tanah yang bau?” Tuhan menjawab “Tuhan
lebih tau” dan para setan membangkang perintah Tuhan, malaikat lah yang tunduk kepada
manusia atas perintah Tuhan. Untuk pertanyaan transformer jahat tadi,
transformer baik menjawab “manusia
adalah spesies yang muda, mereka hanya perlu pengalaman dan pembelajaran untuk
jadi dewasa, sekalipun mereka senang berperang dan egois, sebenarnya mereka
tidak jahat, ada kebaikan di hati mereka, kita harus mempercayainya”, gitu
kira-kira jawabannya....
Mungkin saya kebanyakan nonton film tapi kira-kira begitulah
gambarannya kehidupan yang kita jalani ini. Kebaikan dan kejahatan, terus
terjadi berulang-ulang, berputar-putar, katanya sich daridulu tema kehidupan
emang seperti ini cuma pemain dan waktunya aja yang sedikit berbeda. Tidak heran kondisi ini membuat diantara
kita terpecah menjadi tiga golongan, mereka yang tetep optimis, ada yang
pesimis ada juga yang ogah-ogahan gimana ramenya... dan menariknya sikap
ini juga ga abadi, malah lebih tentatif tergantung waktu, ada manusia yang pada masa mudanya optimis, setengah tua jadi
ogah-ogahan, tuanya malah jadi apatis, swargo nunut neroko katut, kemana aja
deh ibarat daun tertiup angin..
tentu saja itu semua sangat manusiawi, kerasnya kehidupan bisa membuat
orang yang tadinya baik jadi jutek, jadi temperamental, jadi kejam.. kita bisa
mengatakan bahwa manusia-manusia seperti ini belum lulus ujian karena manusia yang lulus ujian seharusnya jadi
orang, dan yang saya maksudkan dengan orang disini adalah manusia yang
konsisten baik, optimis, tidak menyakiti sesama sekalipun lingkungan kadang
memperlakukannya tidak adil dan lain sebagainya...
Mengenai pertanyaan siapa yang jahat, mungkin emang ada manusia yang jahat bawaan orok ada juga yang jahat
karena kondisi lingkungan. Namun kita percaya saja bahwa manusia yang jahat
itu sedikit,... yang baik ? lebih sedikit lagi ! wkwkwk....................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar