Mungkin kita sering dibingungkan dengan prilaku manusia yang
terkesan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaan. Memang banyak
upaya yang halal tapi tidak jarang yang melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji
semisal mengambil hal orang lain, memperebutkan warisan, menipu via telpon,
menghipnotis sampe yang lagi rame-ramenya masalah korupsi. Kadang-kadang kita
suka bingung sebenernya apa sich maknanya kekayaan bagi manusia hingga mereka
tega kehilangan nurani, harga diri bahkan kehormatan untuk mendapatkannya....
Iseng-iseng mari kita cermati makna kekayaan berdasarkan
usia :
1. Masa balita
Bagi seorang balita, kekayaan dapat memberi makna ketika dia
(orangtuanya) bisa memilih tempat dimana ia dilahirkan, mendapatkan asupan
makanan dan mainan yang memadai serta tentu saja jadi lebih banyak tawa karena
lebih banyak fasilitas. Pada usia ini kekayaan orangtua akan memberi banyak
arti karena memang menurut ajaran agama juga, masa balita adalah masa-masa pemanjaan anak, diikuti segala
kemauannya, karena pada masa ini balita dianggap belom ngerti apa-apa,
perlakuan yang baik pada mereka diharapkan dapat membawa dampak positif dimasa
dewasanya. Kekayaan juga memberi makna sangat positif pada masa ini karena
banyaknya materi mengartikan pula kecukupan gizi bagi mereka, coba dech
perhatikan perkembangan anak-anak yang terpenuhi makanannya dan yang kurang
gizi.. beda khan ?
2. Masa remaja
Ini adalah masa transisi yang katanya anak-anak sedang
mencari jati dirinya. Pada masa ini orangtua harus dapat lebih selektif
menggunakan kekayaannya karena bisa jadi berdampak negatif. Pemanjaan dalam
arti kata pemenuhan segala kebutuhan tidak diperlukan pada periode ini,
sebaliknya kekayaan yang seandainya dimiliki pun harus bisa mengarahkan para
remaja untuk bisa belajar mempertanggungjawabkan pengeluaran-pengeluarannya.
Umumnya otak remaja sudah mulai berfikir, tidak jarang kekurangan materi
(=kemiskinan) membentuk remaja-remaja yang lebih tahan banting. Mungkin semua
tau cerita “Choirul Tanjung -si anak singkong”yang kaya raya, masa remajanya
penuh perjuangan khan? Coba bandingkan dengan remaja-remaja yang dimanjakan
dengan materi, mungkin banyak yang di masa dewasanya sukses tapi rasanya sih
yang ga sukses lebih banyak lagi.... dan cerita model anak singkong ini rasanya
sih bukan hal baru karena daridulu juga banyak banget cerita model begini
seperti cerita presiden kedua kita yang dari anak petani jadi penguasa selama
lebih 30 tahun, cerita pemilik kursus yang jadi miliarder dan lain sebagainya. Intinya
beratnya perjuangan hidup lah yang membentuk “fighting spirit” yang tinggi hingga
mereka jadi pribadi-pribadi yang tangguh... jadi pada masa ini, kekayaan tidak banyak memberi makna positif jika
kita tidak bijak menggunakannya...
3. Masa dewasa
Masa dewasa ini bisa kita pilah jadi dua periode : pra
nikah dan setelah berkeluarga.
3a.Masa pra nikah
Pada masa pranikah, kekayaan bisa membawa nilai positif baik
untuk pria maupun wanita karena pada masa sekarang ini yang apa-apa harus beli
umumnya manusia jadi pada matre getoh. Nilai jual pria kaya akan sangat jauh
berbeda dengan pria biasa-biasa saja. Seandainya para wanita disuruh memilih
pria kaya dengan tampang standar dan pria ganteng dengan penghasilan standar
kayaknya sich mereka akan milih alternatif pertama. Buat para pria tentu saja
casenya sedikit berbeda karena sekalipun pria juga matre tapi mereka lebih
mementingkan kepuasan bathin (=sex) daripada materi hingga pria akan memilih
wanita yang menurut mereka cantik dengan kepemilikan standar daripada wanita
berparas standar sekalipun punya kekayaan melimpah.
Pada masa ini, baik pria atau wanita bisa sangat terjebak
dengan teori mereka sendiri. Ingat bahwa katanya kebanyakan wanita bisa belajar
mencintai pasangannya sekalipun awalnya mereka kurang mencintainya, tentu saja
asalkan kebutuhan mereka terpenuhi. Pada kenyataannya tidak demikian karena
bagaimanapun hati tidak pernah bisa dibohongi, ada perbedaan sangat besar
antara pemenuhan kebutuhan lahir dan pemenuhan kebutuhan bathin, dan ketahuilah di hati wanita yang paling
dalam, mereka menginginkan pasangan ideal, yang secara fisik menarik, punya
kekayaan, baik hati, dan mencintai mereka dengan sepenuh hati. Demikian pula
para pria, tidak jarang pria yang berfikiran bahwa mereka bisa membeli apapun
yang dibutuhkannya, banyak pria kaya berfikiran bahwa semua wanita bisa jatuh
cinta pada pria kaya, pada kenyataannya mereka akan tersadarkan bahwa hati manusia tidak akan pernah terbeli
dan jikapun ada wanita yang mencintai mungkin bukan dirinya yang dicintai
tetapi kekayaannya lah yang menjadi perhatian utama lawan jenisnya..
Jadi, kekayaan pada
masa pra nikah bisa bernilai positif untuk meningkatkan nilai jual pemiliknya
sekaligus potensial bermakna negatif karena bisa menimbulkan misunderstanding..
3b. Masa setelah menikah
Katakanlah mereka sudah berkeluarga dan mempunyai anak. Sangat
beruntunglah keluarga-keluarga yang hidup dengan dasar cinta bukan berdasar
cinta kekayaan. Namun kita tetap harus bisa berbangga karena banyak sekali
keluarga yang bisa bertahan sekalipun pada awalnya tidak didasari perasaan itu.
Anggap saja kekeliruan cara pandang tentang kekayaan bisa diabaikan dan mereka
bisa mengalihkan kekayaan yang dimilikinya untuk memperbaiki kualitas keturunan-keturunannya.
Bisa dikatakan bahwa Kekayaan pada masa
setelah menikah ini bisa memberi banyak makna yaitu untuk mempertahankan
hubungan yang garing dan memperbaiki kualitas generasi penerus..
4. Masa setengah tua
Masa setengah tua adalah masa rentan untuk semua manusia,
tidak membedakan gender, baik pria atau wanita akan mulai mempertanyakan
eksistensi dirinya, makna hidupnya, untuk apa ia melanjutkan aktivitas, siapa
yang benar-bernar membutuhkannya dan lain sebagainya. Kekayaan yang dimiliki
oleh manusia-manusia pada peride labil ini bisa sangat berbahaya. Masa setengah tua bisa jadi lebih
mengkhawatirkan daripada masa remaja karena remaja bagaimanapun masih punya
orangtua yang masih bertanggung jawab dan mengarahkan, sementara pada masa
setengah tua, mereka lah yang punya tanggung jawab, sudah dianggap dewasa namun
kenyataannya mereka berada pada tahapan kegamangan. Perhatikan apa yang
dilakukan oleh orang-orang bingung, mereka berlarian kesana kemari tak tentu
arah, kadang emosi berlebihan, frustasi dan lain sebagainya. Kemudian bandingkan
pelampiasan kebingunan orang-orang kaya dengan mereka yang ga punya : realisasi
“kemarahan”orang-orang kaya lebih bersifat menghancurkan karena mereka
menguasai fasilitas dan kesempatan, sementara kita tidak perlu mengkhawatirkan
emosi mereka yang tidak mampu, karena bagaimanapun mereka ingin melampiaskan
kegalauannya, mereka tetap tidak punya peluang dan kesempatan, paling-paling mereka
hanya bisa melamun saja !
Jadi kekayaan pada
masa setengah tua ini bisa berbahaya jika manusia-manusia yang mengalami
periode ini tidak belajar makna kehidupan dalam arti kata yang sebenarnya....
5. Masa lanjut usia
Masa ini dapat dikatakan sebagai masa ujur, ibarat matahari
udah condong ke barat, udah mau ashar, pada masa ini seharusnya manusia-manusia
udah tau bahwa kekayaan (seperti halnya keelokan paras, tingginya
jabatan/kedudukan sosial, tingkat pendidikan dan lain sebagainya yang pada
awalnya dikejar-kejar) bukanlah yang utama untuk kemuliaan hidup. Penerimaan,
keikhlasan, kebaikan kepada sesama adalah hal-hal yang lebih penting dari itu
semua. Tidak jarang orang-orang kaya yang semasa muda dan sehatnya banyak
teman, kemudian dijauhi di masa tuanya karena kesombongan, pelit, dan
keserakahannya.
Kekayaan yang
bermakna pada masa ini adalah kekayaan yang didermakan, didistribusikan kepada
sesamanya, bukan kekayaan yang dimiliki atas namanya karena sebentar lagi
kekayaan itu akan hilang, berganti kepemilikan dan akan menjadi ajang perebutan
para pemburu harta generasi berikutnya.....
Demikian menurut pendapat saya yang saya sendiri ga yakin waktu menuliskannya. Kalo diresumekan, kekayaan memberi makna sangat positif bagi balita dan manusia berkeluarga, bisa positif da negatif untuk masa remaja dan dewasa pra nikah dan bisa sangat berbahaya pada masa setengah tua... di masa tua, kekayaan akan sangat bermakna ketika kekayaan kita didistribusikan di jalan yang benar.. beginohhh.. kaleeee.....hehehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar