selamat datang di blog yang dikhususkan buat teman2 yang interest di bidang transportasi.....

(selaen transport juga gpp c.. sing penting happy! heheh)

Jumat, 05 Oktober 2012

Siapa yang jahat...?



Ada yang menyampaikan bahwa pada dasarnya semua manusia itu baik. Katanya semua kita terlahir polos, kemudian perlakuan orang tua dan lingkungan lah yang membentuk seseorang menjadi baik ato jahat. Pada umumnya jika masa kecil dan perlakuan lingkungan kepadanya baik maka mereka jadi baik, sebaliknya jika perlakukan yang diterima jahat maka menjadi jahatlah mereka. Tentu saja ada pengecualian dalam segala sesuatu, ada orang yang diperlakukan sangat baik,dilayani, dimanjakan, namun tetap jadi jahat. Sebaliknya ada pula yang diperlakukan kejam oleh lingkungan namun malah jadi manusia yang sangat baik dan peduli pada lingkungannya. Katanya sich, semua berasal dari hati, pada setiap hati manusia, bersemayam dua ekor gogog yang selalu bertarung, gogog baik dan gogog jahat, kehidupan dan perkembangan kedua gogog ini sangat tergantung dengan makanan yang diberikan kepadanya, jika gogog baik yang diberi makanan maka ia yang jadi gemuk, tumbuh dan berkembang, sebaliknya jika gogog jahat yang diberi makanan maka gogog jahatlah yang hidup dan mempengaruhi cara pandang pemilik hatinya...


Entah mana cerita yang benar, apakah emang ada gogog di hati manusia, ato apakah perlakuan lingkungan yang mempengaruhi perilaku kita. Setelah nonton film jurassic park, saya punya perspektif baru tentang baik ato engga nya manusia. Digambarkan ada sekelompok pemuda/i, sebagian dari mereka ada yang bercita-cita jadi astronom dan sebagian lagi ingin jadi astronot. Astronom bisa mempelajari bintang-bintang dan mereka tetap berada pada tempat yang aman (save), sementara astronot mempelajari bintang-bintang dan lain sebagainya dengan pergi ke sana, mereka mempertaruhkan seluruh hidupnya dan segala resikonya untuk rasa keingintahuannya ini. Astronom dan astronot sama-sama mengetahui benda langit tapi ada perbedaan mendasar antara keduanya : astronom tidak pernah menyentuh dan merasakan sesuatu yang dipelajarinya. Pesannya sederhana, mungkin ada diantara kita para manusia yang memang jahat tapi kebanyakan diantara kita tidaklah jahat, kita hanya haus pengetahuan, pengalaman, dan terkadang kita mengambil jalan yang salah...  

Film transformer menggambarkan cara pandang yang hampir sama. Sebelum terjadi pertarungan antar transformer , transformer jahat bertanya kepada transformer baik “kenapa kalian melawan saudaramu sendiri (sesama transformer) untuk membela manusia yang jelas-jelas jahat ?”. kalo kita amati pertanyaan ini hampir sama dengan pertanyaan setan kepada Tuhan ketika mereka diperintahkan untuk tunduk kepada manusia “kenapa kami harus tunduk kepada manusia yang jelas-jelas suka berkelahi dan membuat kerusakan? Dan bukankah manusia lebih hina dari setan? Setan terbuat dari api sedangkan manusia dari tanah yang bau?”  Tuhan menjawab “Tuhan lebih tau” dan para setan membangkang perintah Tuhan, malaikat lah yang tunduk kepada manusia atas perintah Tuhan. Untuk pertanyaan transformer jahat tadi, transformer baik menjawab “manusia adalah spesies yang muda, mereka hanya perlu pengalaman dan pembelajaran untuk jadi dewasa, sekalipun mereka senang berperang dan egois, sebenarnya mereka tidak jahat, ada kebaikan di hati mereka, kita harus mempercayainya”, gitu kira-kira jawabannya....


Mungkin saya kebanyakan nonton film tapi kira-kira begitulah gambarannya kehidupan yang kita jalani ini. Kebaikan dan kejahatan, terus terjadi berulang-ulang, berputar-putar, katanya sich daridulu tema kehidupan emang seperti ini cuma pemain dan waktunya aja yang sedikit berbeda. Tidak heran kondisi ini membuat diantara kita terpecah menjadi tiga golongan, mereka yang tetep optimis, ada yang pesimis ada juga yang ogah-ogahan gimana ramenya... dan menariknya sikap ini juga ga abadi, malah lebih tentatif tergantung waktu, ada manusia yang pada masa mudanya optimis, setengah tua jadi ogah-ogahan, tuanya malah jadi apatis, swargo nunut neroko katut, kemana aja deh ibarat daun tertiup angin..  tentu saja itu semua sangat manusiawi, kerasnya kehidupan bisa membuat orang yang tadinya baik jadi jutek, jadi temperamental, jadi kejam.. kita bisa mengatakan bahwa manusia-manusia seperti ini belum lulus ujian karena manusia yang lulus ujian seharusnya jadi orang, dan yang saya maksudkan dengan orang disini adalah manusia yang konsisten baik, optimis, tidak menyakiti sesama sekalipun lingkungan kadang memperlakukannya tidak adil dan lain sebagainya...

Mengenai pertanyaan siapa yang jahat, mungkin emang ada manusia yang jahat bawaan orok ada juga yang jahat karena kondisi lingkungan. Namun kita percaya saja bahwa manusia yang jahat itu sedikit,... yang baik ? lebih sedikit lagi ! wkwkwk....................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar